Jawaban kedudukan manusia sebagai subjek sejarah adalah sebagai pelaku,dimana manusia yang melakukan dan mengalami peristiwa sejarah itu sendiri. Bagaimana kedudukan waktu dalam peristiwa sejarah? Jawaban Konsep waktu dalam Sejarah adalah konsep dasar, diman setiap peristiwa Sejarah memiliki unsur waktu kapan peristiwa sejarah tersebut terjadi. Dalam dimensi waktu, peristiwa sejarah adalah sebuah proses, dimana terjadi perubahan seiing dengan berjalannya waktu. Kedudukan manusia dalam sejarah adalah sebagai objek sejarah dan subjek sejarah Jelaskan apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subjek sejarah? Manusia sebagai SUBJEK adalah sebagai pelaku dari sebuah sejarah, sejarah tercipta karena ada manusia yang menjadi sebabnya. Objek sejarah maksudnya manusia sebagai sasaran dari sejarah, maksdnya sejarah terjadi yang berakibat pada manusianya. Apa saja peran manusia dalam sejarah? Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berartu tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Jelaskan apa hubungan antara manusia dengan sejarah? Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Manusia menjadi penggerak sejarah atau peristiwa hidupnya dalam rangka mewujudkan perubahan dan kemajuan yang dicita-citakannya. Perannya dalam peristiwa sejarah layaknya pemeran utama dalam drama. Dengan kata lain, sejarah adalah sejarahnya manusia. Mengapa keberadaan manusia sangat penting dalam sejarah? Peran manusia dalam sejarah adalah sebagai subjek atau pelaku sejarah, dimana peristiwa sejarah berhubungan erat dengan aktifitas manusia yang menimbulkan perubahan dan keputusan yang dihasilkan oleh sebagian manusia memiliki dampak yang besar bagi masyarakat ataupun lingkungan. Bagaimana kedudukan sejarah sosial dalam ilmu sejarah? Kedudukan sejarah dalam ilmu ilmu sosial dapat dilihat di bawah ini, yakni Ilmu sosial menjadikan manusia sebagai objek kajiannya. Sama dengan sejarah yang menjadikan manusia sebagai objek dari penelitian sejarah itu sendiri. Ada hubungan timbal balik antara Sejarah dengan Ilmu–ilmu Sosial lainnya. Apakah manusia dapat dipisahkan dengan sejarah? Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, sejarah tanpa manusia adalah khayal. Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia sebagai subyek dan obyek sejarah. Apakah pengertian manusia dalam sejarah? Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek sekaligus objeknya. Ini berarti, manusia sebagai subjek sejarah menjadi penentu berjalannya sejarah. Dalam buku Konsep Dasar IPS yang disusun oleh Diani Ayu Pratiwi dkk, sejarah milik manusia karena manusia merupakan pelaku dan objek utama dalam sebuah sejarah. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep manusia dalam sejarah? Konsep manusia dalam sejarah adalah sebagai objek yang menyebabkan adanya sejarah atau kejadian yang selanjutnya menjadi sejarah, tanpa manusia sejarah akan menjadi kosong. Sejarah sendiri adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Bagaimana keterkaitan antara manusia ruang dan waktu dalam sejarah? Jawaban Konsep ruang berarti tempat dimana manusia melakukan sebuah peristiwa/ sejarah. Sedangkan konsep waktu itu menunjukkan kapan peristiwa itu dilakukan. Setiap kejadian/ peristiwa yang dilakukan pasti meliputi tempat dan waktu, hal ini yg menjadikan kedua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan. Mengapa manusia dan sejarah dalam kehidupan memiliki keterkaitan yang sangat erat? Sejarah dengan manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, karena manusia merupakan objek dari sejarah itu sendiri. Mengapa bila tidak ada unsur manusia secara tidak dapat dikatakan sebagai sejarah? Bila tidak ada unsur manusia, maka sejarah tidak akan disebut sejarah. Hal ini dikarenakan manusia yang terlibat dalam peristiwa sejarah itu. Selain itu pada akhirnya manusia juga yang menceritakan dan menuliskan kembali peristiwa sejarah yang telah terjadi. Ruang juga termasuk pada elemen sejarah yang penting. Bagaimanakah kedudukan manusia sebagai subjek dan objek kajian sejarah? Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Sedangkan sebagai objek sejarah, tindakan manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah atau merupakan aktor sentral dalam peristiwa sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Bagaimana manusia sebagai penggerak sejarah? Manusia menjadi penggerak sejarah atau peristiwa dalam hidupnya unruk mewujudkan perubahan dan kemajuan yang dicita-citakannya. SEBAB Peristiwa sejarah dialami oleh manusia dan diceritakan kembali oleh manusia. Mengapa manusia dikatakan sebagai pemeran utama dalam sejarah? Peran manusia sebagai peran utama dalam sejarah karena manusia adalah PELAKU SEJARAH sekaligus OBJEK atau SASARAN dari sejarah. Mengapa sejarah dan manusia saling terikat dan tidak bisa dipisahkan? Karena manusialah yang mempelajari adanya sejarah dan dimulai dari manusia purba manusialah yang dijadikan objek sejarah. Bagaimana manusia dulu hidup, bertahan hidup, bentuk tubuh dan lainnya. Referensi Pertanyaan Lainnya1Kain tenun termasuk karya seni apa?2Bagaimana cara cara mengatasi dampak negatif dari perkembangan IPTEK?3What is the purpose of the text artinya apa?4Apa saja alat yang digunakan untuk mengolah tanah?5Apa yang dimaksud dengan sifat fisika dan kimia beserta contohnya?6Apa saja contoh contoh mobilitas horizontal?7Apakah perbedaan antara pantun dan syair?8Jelaskan apa yang dimaksud dengan bouncing?9Apa yang dimaksud dengan perjanjian sewa beli?10Rangkaian manakah yang nyala lampunya lebih terang?
BagiamanaHubungan Manusia Dengan Sejarah? Hubungan manusia dan sejarah adalah hal yang sifatnya mutlak, sebab dalam konteks sejarah manusia berperan sebagai SUBJEK sekaligus OBJEK. Beberapa sejarawan berkata tanpa manusia, apa yang dikenal sebagai sejarah jelas tak ada. Manusia sebagai subjek sejarah berarti bahwa manusia adalah pelaku sejarah.JawabanC. Sejarah dapat mempengaruhi kehidupan manusia pada saat ini dan masa depanPenjelasanSejarah adalah topik ilmu pengetahuan yang sangat menarik. karena sejarah mengajarkan hal-hal yang sangat penting, terutama mengenai keberhasilan dan kegagalan dari para pemimpin kita, sistem perekonomian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan manusia sepanjang sejarah. Dari sejarah, kita dapat mempelajari apa saja yang memengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Kita juga dapat mempelajari latar belakang alasan kegiatan politik, pengaruh dari filsafat sosial, serta sudut pandang budaya dan teknologi yang bermacam-macam, sepanjang zaman.
Betapapentingnya sejarah dan manusia untuk mencari dan menemukan suatu hal yang patut kita kaji. Sejarah bukan hanya saja untuk dan menceritakan orang-orang besar saja, seperti halnya Alexandre The Great, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Sri Baduga Maharaja, Sultan Agung, Teuku Umar, Soekarno, Moh. Hatta, dan lain sebagainya.
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu. Sejarah secara tidak langsung telah mengabarkan eksistensi manusia. Seperti formula yang diungkapkan para filsuf eksistensialis “Esensi dari kenyataan manusiawi adalah eksistensi”. Sejalan dengan rumus ini, filsuf Spanyol mengemukakan rumusannya bahwa Man has no nature, what he has is juga tampak ingin membuktikan eksistensi mereka pada suatu masa. Fasiltas yang digunakan sebagai sarana pembuktian itu seperti goresan, lukisan, tulisan dokumen juga monument. Dengan item-item tersebut, diharapkan dapat menjadi petunjuk tentang kehadiran mereka. Fasilitas yang digunakan juga dapat dibuat oleh orang lain. Sebagaimana yang dilakukan oleh para Firaun di Mesir yang menugasi seorang “juru tulis” the scriber khusus untuk mencatat dan merekam sejarah mereka. Hal-hal yang di ungkapkan tadi membuktikan bahwa sejarah merupakan fenomena manusiawi tentang keberadaan manusia. Keterkaitan yang erat antara manusia dengan sejarah juga dapat di gambarkan oleh peran sejarah dalam proses pembentukan sifat-sifat kemanusiaan yang berujung pada pembentukan jati diri manusia. Menurut Fuad Hassan 1989, sejarah adalah manifestasi yang khas manusiawi, pengenalan sejarah merupakan kenyataan yang dapat ditelusuri sejak perkembangan kemanusiaan yang paling dini. Herder dalam Taufik Abdullah19851 menyatakan bahwa sejarah adalah proses ke arah tercapainya kemanusiaan yang tertinggi. Proses itu adalah dimana manusia berusaha untuk membentuk dan menemukan jatidirinya. Dari yang tidak tahu apa-apa menjadi ragu-ragu akan suatu hal, lalu mengerti dan paham. Sejarah yang mengkaji masalah kemanusiaan memiliki inti utama berupa penguraian makna diri setiap orang. Penguraian makna diri itu sangatlah sulit mengingat betapa rumitnya masalah kemanusiaan itu. Karena itu, mengkaji dan mendialogkannya merupakan tindakan yang penting. Romano Gardin 1885-1968 menyatakan bahwa manusia harus dihadapkan pada masalah kemanusiaan secara berulang-ulang. Ia harus mencari dan menyelidiki semua kemungkinan yang tampak terbuka bagi dirinya juga permasalahannya. Layaknya sejarah yang berperan dalam kehidupan manusia. Manusia pun berperan dalam sejarah. Dalam hal ini, manusia berperan dalam menghadirkan eksistensi sejarah. Esistensi sejarah tersebut dapat muncul apabila manusia dalam kehidupannya telah beranjak menuju hari esok sehingga meninggalkan hari kemarin. Dengan demikian, “hari kemarin” menjadi perwujudan dari eksistensi sejarah. Contoh yang paling sederhana adalah seperti ini ; diri kita ang saat ini sudah berumur 20, 30, 50 atau berapapun, tentunya tidak tidak langsung terlahir langsung seumur itu. Dan itu pun membuktikan bahwa setiap manusia memiliki masa lalu. Dan masa lalu itulah yang menjadi bukti eksistensi sejarah yang di perani manusia di dalamnya. Tanpa manusia, mustahil sejarah sebagai proses maupun cerita dapat dihadirkan. Karena manusialah yang menetukan sejarahnya sendiri. Sejarah itu terletak dalam suatu dinamika. Dinamika itu timbul akibat dari sifat manusia yang dinamis. Selama manusia itu bergerak bertindak, berfikir dan berucap maka akan mendorong terjadinya perubahan demi perubahan yang seiring berjalannya waktu perubahan-perubahan itu akan menjadi suatu komponen-komponen sejarah. Dalam ilmunya, sejarah memiliki dimensi spasial tempat dan dimensi temporal waktu. Disinilah dimensi temporal berlaku. Dimensi temporal sangat penting bagi karakter dasar sejarah. Sejarah yang berisi perubahan-perubahan yang dilakukan manusia berkonotasi dengan waktu. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan-perubahanyang dilakukan manusia terjadinya didalamnya. Manusia dalam sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Obejektivitas penceritaan sejarah oleh manusia sangatlah rendah. Ini disebabkan oleh ikatan emosional dan intelektual dalam diri setiap manusia. Orang Indonesia yang menulis tentang sejarah perjuangan Indonesia dalam menghadapi penjajah sudah barang tentu tulisannya akan lebih membela kepentingan rakyat Indonesia yang dijajah. Sebaliknya, apabila orang belanda menulis tentang sejarah yang melibatkan mereka tentunya akan lebih mengarah kepada pembelaannya terhadap latarbelakang dan asal negerinya. Realitas dalam sejarah tidak memiliki makna dengan sendirinya. Tetapi realitas itu dimaknai oleh manusia-manusia yang menentukan arus kesejarahan. Sehingga makna yang didapat pun berbeda satu sama lain. Disinalah tantangan bagi para sejarawan, dimana mereka dituntut untuk memaknai isi sejarah secara seobjektif mungkin ditambah dengan pemakaian sudut pandang masa kini dalam mendalami isi sejarah yang memiliki sudut pandang masa lalu yang tentu berbeda. Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri every man is own historians. Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut.. 156 64 246 30 169 299 335 498